Kamis, 03 Juli 2014

Aksara Jawa dan Teks Jawa












AKSARA JAWA DAN

TEKS JAWA


Ha na ca ra ka             : ada utusan Da ta sa wa la : lalu berkelahi
Pa dha ja ya nga         : sama sama beraninya Ma ga ba tha nga           : akhirnya menjadi bangkai


Pada jaman Panamakala tahun 768 Saka, Prabu Isaka raja di Negara Surati termasuk Hindustan, meninggalkan Negara masuk ke hutan. Ia menjumpai Bathara Anggajali, kemudian pergi ke pulau Jawa. Tiba di Jawa ia mengak bernama Empu Sangkala (Paramayoga, 1992 : 103).


1.     Sejarah Aksara Jawa

Sebelum muncul akasara yang disebut Carakan, yang sekarang orang menyebut akasara Ha na ca- ra- ka, orang telah menggunakan aksara yang disebut aksara Jawa Kuna.
Aksara Jawa Kuna yang digunakan untuk tulis menulis yaitu :

a.     Aksara Jawa Kuna

(1)   Carakan







(3)   Sandhangan = Penanda Vokal

(4)   Aksara Penanda Vokal




b.     Aksara Jawa Baru

(1)   Carakan




(3)   Aksara Swara


(4)   Aksara Pasangan



(5)   Aksara Sandangan dan Tanda Pengganti Aksara



c.      Hubungan Aksara Jawa Kuna dan Aksara Jawa Baru

Bila membandingkan aksara Jawa Kuna dan Jawa Baru, terlihat adanya hubungan erat. Aksara Jawa baru berdasarkan Jawa kuna, dengan pengubalian aturan penulisan, bentuk seni lukisan dan fungeinya.
Istilah Ha-na-ca-ra-ka yang konon dicipta oleh Aji Saka perlu diselidiki kebenarannya. Cerita itu, fiksi atau kenyataan? Siapa pencipta aksara itu? Dengan mernbandingkan aksara Jawa kuna dan aksara Jawa baru, dapat diperoleh jawaban tentang pertanyaan itu. Aksara Jawa baru merupakan hasil penata masyarakat pemakai aksara Jawa. Tetapi tidak akan ada orang menggugat, kalau Aji Saka dianggap sebagai penciptanya. Kalau bukan Aji Saka lalu





Tidak ada komentar:

Posting Komentar